Selasa, 21 Oktober 2014

SCADA dalam sistem tenaga listrik


Supervisory Control And Data Aqusition

Scada is the technology that enables a user to collect data from one or mosre distant facilities and/or send limited control instructions to those facilities.
a system operating with coded signals over comunication channels so as to provide control of RTU(Remote Terminal Unit) equipment.

Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) merupakan sistem pada tenaga listrik yang berfungsi mengawasi, mengendalikan dan mengakuisisi data listrik secara real time.

Sistem SCADA merupakan perpaduan antara sistem komputerisasi dan telekomunikasi. Media komunikasi yang umum digunakan adalah PLC (Power Line Carrier), fiber optik dan radio link. Pada awalnya radio link dan PLC banyak digunakan, terutama karena penggunaan PLC yang tidak memerlukan jaringan khusus namun cukup menggunakan saluran transmisi tenaga listrik yang ada dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi transmisi listrik. Namun pada perkembangannya penggunaan PLC mulai beralih ke fiber optik dikarenakan kecepatan bit persecond  yang jauh diatas PLC.

apa itu PLC(Power Line Carrier)? lihat disini

objek yang tidak boleh berubah dalam STL:
- Frekuensi, karena kalau frekuensi turun, maka tegangan drop
- Tegangan
- Arus

Saat ini belum ada alat yang memonitor trafo distribusi, hal ini dikarenakan alat ukur frekuensi listrik masih mahal, sensornya maish susah
Monitor tegangan listrik dilakukan agar nilai tegangan sesuai dengan standar, yaitu 220 volt, drop tegangan tidak boleh lebih dari 10 %
Telemetering dapat dilakukan dengan menggunakan hp, bluetooth atau wifi

PLC sebagai komunikasi SCADA PLN dengan saluran 500 kV
penyaluran menggunakan PLC(Power Line Carrier)
kelemahan: di jaringan listrik terdapat trafo, sehingga sinyal informasi terhalang

Telecontrol -> kendali kontrol
Telemonitor -> data aqusition
Telestatus -> supervisory
SCADA -> sistem yang bertugas sebagai supervisory, control, dan data aqusition yang menggunakan media komunikasi

Penjelasannya sebagai berikut:
1. Telesignaling
Telesignaling adalah pengambilan status peralatan tenaga listrik di Gardu Induk atau Pusat Pembangkit untuk dapat dimonitor di Pusat Pengatur, berupa sinyal Alarm dan Indikasi yang terhubung ke modul digital input pada RTU (Remote Terminal Unit). Sinyal Alarm memiliki satu keadaan , yaitu keadaan ON atau OFF. Sedangkan Indikasi memiliki dua keadaan, dimana satu keadaan tertutup (close) dan terbuka (open), seperti pada PMT, PMS rel, PMS line, dan PMS tanah.
2. Telecontrol
Telecontrol adalah pengiriman perintah dari pusat pengatur (Control Center) ke RTU (Remote Terminal Unit) untuk merubah status peralatan listrik.
3. Telemetering
Telemetering adalah proses pengambilan besaran listrik yang terukur pada gardu induk atau pusat pembangkit untuk dapat dimonitor di pusat pengatur (Control Center)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar